Jumat, 25 Juli 2014

Good Bye My Romance



11 Sya’ban kita bertemu. 11 Sya’ban pula aku mengenal namamu, entahlah mungkin kau tidak langsung mengenal namaku. 11 Sya’ban aku merasakan zink di mata ini. Dari sekian banyak orang diruangan itu, entah mengapa hanya dirimu yang jadi pusat perhatianku.
 
Apakah pakaianmu terlalu eye-catching sehingga mataku selalu tertuju padamu?
Atau mungkin tingkahmu yang terlalu mengundang perhatian?
Tapi aku rasa tidak, karena kita semua mengenakan pakaian yang sama dan kamu pun tidak banyak bicara. 

Hari-hari selanjutnya kau tetap menjadi pusat gravitasi untukku. Kadang aku sengaja untuk curi pandang kepadamu, aku juga tidak tahu apa yang kucari ketika melirikmu. Hanya senyum kecil yang keluar dari bibirku ketika aku melihatmu.

Aku mencoba untuk bertegur sapa denganmu dan kau membalas sapaanku dengan ceria. Kadang kita juga berbincang-bincang ringan di meja makan jika kita sedang duduk 1 meja.  

Semua terasa begitu berwarna untukku. 

Aku tidak tahu apa maksud Tuhan mempertemukanku denganmu. Mungkin Tuhan ingin bercanda denganku atau mungkin Tuhan hanya ingin menggodaku dengan mempertemukanku dengan bidadari cantik Nya.

Sungguh aku tak habis pikir kenapa semua ini terjadi di waktu yang tidak tepat. 

Saat itu bahkan sampai saat ini aku tak tahu apa statusmu. Aku juga tidak perduli apa yang kau rasakan tentangku.

Aku hanya perduli di saat-saat terakhir aku bersamamu, ada sesuatu lebih yang ingin kuberikan untukmu. Sesuatu yang tidak bermakna memang, hanya hidangan makan malam sederhana bersama teman-temanmu.

Aku pun tak tahu apakah kau menyukai hidangan itu tapi bagiku malam itu denganmu sungguh menyenangkan.

Aaaaaahh, sepertinya memang banyak yang tak aku  ketahui tentang dirimu.

Hingga tiba akhirnya malam itu, palang peron menjadi pemisah antara kita.

Kau melangkah menjauh seraya berucap selamat tinggal untukku. Hanya senyum ringan dan lambaian tangan halus yang kubalas untuk ucapan perpisahan yang kau berikan.

Malam ini kau akan melakukan perjalanan ke surgamu yang telah lama kau tinggalkan.

Sampai pada akhirnya malam menyelimuti kita semua dalam keheningannya. Kita pun terlelap dalam angan mimpi.

Ketika sang fajar mulai menyingsing dan kita membuka mata, Tuhan telah me restart hidup kita.

Kehidupanku dan kehidupanmu kembali seperti sebelum ada kata kita untuk kita.

Tahukah hatiku galau, tak tahu harus melangkah
Sejak pertama mata jatuh menatap, hatiku tak pernah dusta
Bila cintaku ini salah, hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah, dirimu tak pernah untukku
Mencoba lupakan keinginan hati, namun tak ingin ku menyerah
Tapi mengapa bila aku mendekat, rasanya semakin jauh
Bila cintaku ini salah, hatiku tetap untukmu
Namun kenyataannya parah, dirimu tak pernah untukku
*Yovie & Nuno - Galau (Ost Negeri 5 Menara)*


2 komentar:

  1. Gue tersanjung banget ndri, akhirnya lu nulis cerita tentang gue..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha ya lumayanlah buat mengurangi kesedihan lw ra, kisah lw emang tragis :'(

      Hapus