Senin, 11 Agustus 2014

Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan

Setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan dalam mengikuti serangkaian tes, akhirnya pengumuman itu keluar juga, 24 Desember 2013. Gw sedang dalam perjalanan nyetir mobil dari Jakarta ke Jogja tiba-tiba dapet whatsapp dari temen gw isinya "Ndri, lo keterima Kemenkeu.".

Dalam keadaan bermacet ria di pintu keluar tol Cikopo hampir tengah malam, gw download pengumuman itu dari hp. Alhamdulillah ternyata nama gw emang ada disitu beserta 1400an nama lainnya.

Seketika itu juga dalam perjalanan menuju Jogja gw langsung beli tiket pesawat pulang dari Jogja-Jakarta untuk tanggal 25 Desember, meninggalkan liburan gw bersama keluarga. Yap, gw ke Jogja untuk liburan akhir tahun, kebetulan cuti 4 hari gw udah di approved sama bos. Jadi kalau sesuai jadwal gw baru masuk kantor lagi setelah tahun baru.

Gw sampe Jogja jam 3 sore, jam 6 sore gw harus udah cabut lagi ke airport. Gilaaa, perjalanan macet menuju Jogja dan sampe sana gw cuma numpang duduk 3 jam doang trus langsung balik Jakarta lagi hanya demi ngasih surat resign ke bos besoknya sekalian ngebatalin cuti.

Gw percaya bahwa yang pertama akan selalu terkenang dan akan menjadi imprint. Termasuk perjalanan gw di tempat baru ini, Kementrian Keuangan.

15 Januari 2014, berdasarkan surat pengumuman magang, gw dan 8 orang lainnya dipersatukan di Direktorat Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan. Seharusnya masih ada 1 orang lagi, tapi sampai sekarang dia ga pernah dateng. Kita menganggap dia lagi liburan di Turki dan belum pulang juga. Hahaha absurd banget asumsinya

Pertemuan pertama kita bisa dibilang biasa aja, hanya sekedar kenalan informal di sofa ruang tamu Direktorat. Pada saat itu pun gw juga ga bisa menghapal nama kalian satu per satu, yaa gw emang lemah dalam menghapal nama orang.

Orang pertama yang menyambut kita adalah Bu Diana, Kasubbag Tata Usaha pada waktu itu. Kita diberi pengarahan di ruang rapat besar dan kita mulai berkenalan secara resmi disana.

Inilah kita Magangers Dit PKP: Angga Lesvian (Statistik IPB), Rakhmat Wibisana (Ilmu Komputer Unas), Erlina Nandini (D3 Akuntasi UNJ), Citra Arumtika (D3 Pajak UI), Dianty Puspitasari (Statistik IPB), Elyn Prina (Statistik Brawijaya), Fika Rachmanella (Akuntansi UNJ), Ignacia Oktagreeline (Akuntasi Unpar).

Selanjutnya kita menjalani hari-hari bersama sebagai CCPNS di Direktorat ini. Kesamaan nasib sebagai anak magang membuat kita semakin kompak dan solid. Keceriaan, canda tawa, dan diskusi santai menjadi penghias sehari-hari kita di tengah kesibukan pekerjaan kita. Tak jarang kita makan siang bareng atau jalan-jalan pas weekend.

Mungkin kalian adalah jawab Alloh atas doa yang bahkan belum sempat gw panjatkan. Gw ga pernah meminta ke Alloh untuk dipertemukan dengan kalian. Tapi Alloh dengan sangat baiknya mempertemukan gw dengan orang-orang hebat seperti kalian. Dan gw bersyukur sudah dipersatukan dengan kalian di tempat pertama kali gw mengubah haluan karier dari pegawai swasta menjadi calon pegawai negeri. Dan sebagian besar hari yang gw lalui selanjutnya selalu ada kalian didalamnya.

***
Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita berbincang tentang memori dimasa itu
Peluk Tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tiada bertemu lagi

Setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Tinggal masalah waktu kapan kita akan berpisah, baik dipisahkan karena jarak maupun dipisahkan karena kematian. Dan setiap perpisahan pasti akan meninggalkan kesedihan, entah dari orang yang meninggalkan ataupun dari orang yang ditinggalkan.

Dengan sebuah surat kita disatukan dan dengan sebuah surat pula kita dipisahkan. 10 Juli 2014, di pagi hari yang tenang tiba-tiba menjadi pagi hari yang mencekam bagi gw. Surat pengumuman mutasi udah terbit di sistem informasi kepegawaian. Satu-satu gw cari nama kalian disana, Alhamdulillah penempatan kalian bagus-bagus. 7 orang di Jakarta dengan 2 tidak beranjak dari PKP, 2 tinggal pindah lantai, 2 makin deket dengan kosan, 1 pindah ke KPP, dan 1 di Bekasi deket banget sama rumah. Gw? Iya, gw pergi jauh ke daerah bernama Batulicin entah dimana itu.

Perasaan gw campur aduk saat itu. Yaa gw ga bisa menggambarkan apa yang gw rasakan, semuanya jadi satu. Pas gw ketemu Elyn dan dia salaman sama gw "Sumpah Ndri, tangan lo dingin banget." ucap Elyn. Gw ga tau harus jawab apa, yang gw lakukan cuma senyum aja ke Elyn.

"Kita sadar ingin bersama, tapi tak bisa apa-apa." penggalan lagu dari Tulus mungkin sangat pas untuk menggambarkan momen mutasi ini. Gw merasakan ada ketidakberdayaan dari kita untuk mengubah mutasi ini. Kita sadar sebentar lagi kita ber sembilan akan terpencar menjadi kelompok-kelompok kecil. Dan gw akan menikmati sisa 1 bulan bersama kalian sejak pengumuman sebagai momen-momen indah terakhir bersama.

Bersenang-senanglah
Karena hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Karena waktu ini yang kan kita banggakan di hari tua

Banyak momen tercipta sejak 8 bulan kebersamaan kita. Mulai dari IHT pengenalan PKP pas awal masuk, Induction Program di Dhanapala, bikin tugas akhir magang, karaoke ke Maestro, jalan-jalan ke Bogor, makan siang di Pelangi dan PP, persiapan diklat prajabatan, jalan-jalan ke Bintaro, buka bersama di Hummingbird, jalan-jalan ke Depok. Traktiran ulang tahun Ina, Citra, Mamat di QQ Kopitiam. Semua momen itu akan selalu gw kenang dan tak akan terlupa.
Main kartu di Kebun Raya Bogor
DJP Bugar Hosted by Dit PKP
  
Makan siang terakhir sebelum prajab

We r back after Prajab
Buka puasa bersama di Hummingbird
Photobooth minus Rakhmat & Angga

Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan
Sampai jumpa kawanku
Semoga kita selalu menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan

Hari ini, Jumat 8 Agustus 2014 merupakan akhir perjumpaan kita. Mulai hari Senin kita semua sudah mengabdi di kantor masing-masing. Pastilah kehidupan sehari-hari kita akan berubah. Gw pasti akan kangen bercanda dengan kalian. Gw pasti akan kangen makan siang bareng kalian. Gw pasti akan kangen ngomongin #MeToday sama kalian. Gw pasti akan kangen ter "dampak" bareng Angga dan Mamat. Gw pasti akan kangen ngepoin artis bareng Ina dan Citra. Gw pasti akan kangen ngetawain ketawanya Elyn. Gw pasti akan kangen ditebengin pas pulang dan ngobrol absurd sama Ignas. Gw pasti akan kangen ngegangguin Dianty. Gw pasti akan kangen ngecengin Fika sama mas Sulas. Gw akan kangen semua hal tentang kalian dan tentang PKP


Hingga akhirnya sore itu tiba, kita semua berpamitan kepada penghuni Dit. PKP. Satu per satu kita bersalaman sambil mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan kerjasamanya selama ini. Selain itu kita juga mendapatkan pengarahan dari Pak Dasto, Direktur PKP.

Apakah kalian tahu? Gw menahan air mata gw biar ga menetes pas Fika ngasih hadiah hiasan yang dia buat sendiri semaleman. Terima Kasih banget Fika hadiahnya :').

Hiasan yang dibuat Fika, bagus ya!


Langkah kaki gw terasa berat ketika meninggalkan lantai 8. Semua kenangan yang tercipta seakan menahan gw untuk beranjak dari kantor. Semua kebersamaan ini seakan menarik gw untuk kembali ke ruangan.
Sungguh rasa hati tercekat..
Nafas seolah tersenggal berat.
Saat jalan ini harus terhenti di ujung pelabuhan baru.
Aku sungguh ingin dengan kalian. 
Perjalanan ini mungkin hanya untuk saat ini. 
Tapi jiwaku menyertai kalian selamanya.
Langkah ini mungkin terhenti disini.
Tapi hatiku mendampingi dalam setiap langkah kalian.
Dan jika kalian rindu dengan kebersamaan kita
Cukuplah kita saling mendoakan dalam diam
Karena rasa rindu terdalam terjadi ketika kita diam-diam saling mendoakan

Selamat berjuang di tempat baru teman-teman. Perjalanan kita yang sesungguhnya baru dimulai sekarang. Ayo kita berikan yang terbaik untuk Tanah Air yang tercinta ini. Sempat gw berangan-angan bahwa nanti SK akan mempertemukan kita kembali di salah satu KPP. Elyn jadi Kasie Pelayanan karena dia yang paling murah senyum. Mamat jadi Kasie PDI karena dia ahli IT. Angga jadi Kasie Eksetensifikasi karena dengan info intelijennya bisa menemukan potensi Subjek Pajak yang belum ber NPWP. Dianty jadi kasie Riki karena dia jutek jadi kepatuhan internal di KPP itu bisa terjaga. Fika dan Ignas jadi kasie Waskon 1 dan 2 karena mereka ahli dalam profiling Wajib Pajak. Ina dan Citra jadi AR dan mereka jadi AR terbaik se Indonesia karena bisa mendapatkan potensi pajak dari artis-artis. Dan gw akan jadi Supervisor Fungsional. Yaa ini emang cuma angan-angan gw saat ini. Tapi dengan kerja keras dan doa yang tulus, suatu saat angan-angan gw ini bisa terwujud. Amin

Aku hampir saja lupa...
Kalian milik-Nya bukan milikku sepenuhnya
Aku hampir saja lupa...
Tuhan yang mengatur dengan siapa kita berjodoh (berjumpa)
Tetapi dalam doaku. Aku terus menyebut nama kalian
Jika Tuhan tidak mengizinkan
Dan waktu tidak lagi mempertemukan kita,
Terima kasih telah singgah dan memberikan kenangan indah
Selebihnya biar Tuhan yang menulis cerita kita,
Entah di kertas yang sama atau tidak.
Entah di SK yang sama atau tidak.

Batik kembar


Foto Terakhir sebelum berpisah.

mungkin diriku
masih ingin bersama kalian
mungkin jiwaku
masih haus sanjungan kalian....

***


PS: Thanx Guys udah nganterin ke bandara
       Thanx Citra udah ngebuatin hadiah Siluet buat gw :)
       Ketika gw membuka mata hari ini, gw masih berharap masih ketemu kalian di kantor :(






0 komentar:

Posting Komentar